Profesionalitas merupakan obsesi dan spirit yang dibangun oleh kontraktor perkeretaapian Indonesia. Berbagai kiat sedang dirumuskan, termasuk dukungan penuh terhadap berbagai program pemerintah.
Membangunan perkeretaapian semakin mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik prasarana yang menyangkut single track,double track (jalur ganda), maupun modernisasi peralatan, seperti elektrifikasi otomatis produk LEN.
Tujuan yang ingin dicapai adalah transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau. Untuk mewujudkan itu, pekerjaan bukan hanya di pundak pemerintah, seperti regulator dan operator. Peran serta dan dukungan masyarakat juga turut menentukan keberhasilan.
Di antara pendukung itu, lahir organisasi bernama Hikkapi (Himpunan Kontraktor Perkeretaapian Indonesia). Kelahiran himpunan ini dianggap pada saat yang tepat, sebab lahir pada saat geliat pembangunan perkeretaapian semakin berkembang, baik di Jawa, Sumatera, dan terus menggeliat ke berbagai provinsi yang selama ini belum tersentuh armada di atas bantalan baja itu. Dengan adanya UU 23/2007, memberi peluang kepada sektor swasta dan Pemda untuk turut berperan membangun perkeretaapian.
Meningkatkan keselamatan, pembangunan infrastruktur perkeretaapian, berpengaruh kepada keselamatan perjalanan kereta api. Untuk itu, terbentuknya HIKKAPI yang berdiri pertengahan tahun 2009 lalu, ini akan menjadi bagian yang strategis.
Latar Belakang Berdirinya HIKKAPI
Ditinjau secara historis Indonesia pada dasarnya telah mengambil langkah yang tepat
dalam pengembangan infrastruktur transportasi. Sejak awal pengembangan
infrastruktur transportasi, Indonesia telah menjadikan kereta api sebagai salah satu
moda utamanya.
Dalam kerangka itulah, maka dirasa perlu membentuk suatu Asosiasi Perkeretaapian
(HIKKAPI) untuk bersama-sama merumuskan berbagai langkah yang dirasa perlu untuk
mendukung kebijakan yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Untuk itulah maka
diharapakan Asosiasi Perkeretaapian ini (HIKKAPI) dapat sebagai media atau wahana
untuk bersama-sama menyamakan persepsi dan juga merumuskan langkah-langkah
strategis apa yang diperlukan untuk mendukung dan mengembangkan perkeretaapian
Indonesia.
Sejarah Hikkapi
Berawal dari perbedaan persepsi dari para pemangku kepentingan
perkeretaapian dan dorongan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, kontraktor
yang melaksanakan pengembangan jasa kereta api berinisitif melakukan
langkah-langkah dalam rangka membantu pemerintah untuk dapat melihat
bagaimana strategi ke depan dalam mengembangkan sarana dan prasarana
kereta api. Selain itu juga para kontraktor diharapkan dapat menjadi partner
dalam pengembangan kereta api.
Langkah yang diambil oleh para kontraktor adalah :
Melaksanakan Workshop Pemangku Kepentingan Perkeretaapian
Nasional, yang dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2009 di Hotel
Borobudur Jakarta, yang bertujuan :
1. Menyamakan persepsi para pemangku kepentingan
2. Mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada
3. Merumuskan langkah-langkah strategis kedepan.
Setelah melaksanakan workshop, para kontraktor berkeinginan untuk
mendirikan suatu Asosiasi yang dimulai pada tanggal 21 Februari 2009
bertempat di jln. Gelora Palembang (Restoran Bapak Abdurachman)
yang dihadiri oleh 23 orang (Para Dewan Pendiri).
Setelah melakukan beberapa kali persiapan, maka pada tanggal 29 Mei
2009 bertempat di Hotel Horison Bandung, dilaksanakan Musyawarah
Nasional I HIKKAPI.
Ketua Umum HIKKAPI Pusat Sekjen HIKKAPI Pusat
ABDURACHMAN JALALUDDIN ARIEF